Model
pembelajaran konstruktivisme adalah salah satu pandangan tentang proses
pembelajaran yang menyatakan bahwa dalam proses belajar (perolehan pengetahuan)
diawali dengan terjadinya konflik kognitif. Konflik kognitif ini hanya dapat
diatasi melalui pengetahuan akan dibangun sendiri oleh anak melalui
pengalamannya dari hasil interaksi dengan lingkungannya. Konstruktivisme
merupakan pandangan filsafat yang pertama kali dikemukakan oleh Giambatista
Vico tahun 1710, ia adalah seorang sejarawan Italia yang mengungkapkan
filsafatnya dengan berkata ”Tuhan adalah pencipta alam semesta dan manusia
adalah tuan dari ciptaan”. Dia menjelaskan bahwa “mengetahui” berarti “mengetahui
bagaimana membuat sesuatu”. Ini berarti bahwa seseorang baru mengetahui
sesuatu jika ia dapat menjelaskan unsur-unsur apa yang membangun sesuatu itu
(Suparno, 1997:24).
Menurut Suparno
(1997:49) secara garis besar prinsip-prinsip konstruktivisme yang diambil
adalah (1) pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, baik secara personal maupun
secara sosial; (2) pengetahuan tidak dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali
dengan keaktifan siswa sendiri untuk bernalar; (3) siswa aktif mengkonstruksi
secara terus menerus, sehingga terjadi perubahan konsep menuju ke konsep yang
lebih rinci, lengkap, serta sesuai dengan konsep ilmiah; (4) guru berperan
membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi siswa berjalan
mulus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar